Langsung ke konten utama

A pricing model for group-buying auction based on customers' waiting-time


Lelang pembelian kelompok merupakan model bisnis baru dalam e-commerce. Lelang semacam ini memiliki beberapa karakteristik unik yang membedakannya dari pelelangan internet lainnya. Dalam makalah ini, fokus utama adalah pada penetapan harga di pasar duopolistik, dimana penjual pembelian kelompok maupun penjual dengan harga tetap bersaing satu sama lain. Waktu tunggu pelanggan adalah atribut yang melekat dalam lelang pembelian kelompok; Oleh karena itu, hal tersebut dianggap sebagai faktor kunci penerapan model. Dua kelompok pelanggan dengan nilai yang berbeda untuk produk yang dijual turut dijadikan dipertimbangkan di pasar, sedangkan pada sebagian besar penelitian yang dilakukan di bidang ini hanya mempertimbangkan satu nilai pelanggan. Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas model kami karena mendapatkan pelanggan baru dengan nilai lebih rendah merupakan fitur penting dari lelang pembelian grup yang jarang diperhitungkan. Model ini juga menunjukkan bahwa lelang pembelian kelompok dapat memiliki kinerja yang lebih baik jika persentase nilai konsumen yang lebih rendah di pasar meningkat. Faktor lain yang menonjol dalam model adalah kesadaran pelanggan. Model ini menunjukkan bahwa kesadaran dapat memainkan peran penting bagi penjual pembelian kelompok dan telah ditunjukkan bahwa jika faktor ini berkurang hingga sepertiga, maka penjual hampir tidak dapat bersaing di pasar. Model penetapan harga kami juga menunjukkan bahwa skala ekonomi dapat berperan penting dalam keberhasilan penjual beli-kelompok. Menurut model, tidak hanya penjual beli-kelompok yang dapat memprediksi permintaan mereka dan menentukan titik penurunan harga secara lebih akurat, mereka juga dapat menentukan durasi lelang yang sesuai.

Source: https://link.springer.com/article/10.1007/s11002-013-9262-1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

User Acceptance of Mobile Knowledge Management Learning System: Design and Analysis

Berkat perkembangan teknologi nirkabel yang semakin canggih, pelajar sekarang dapat memanfaatkan website pembelajaran digital kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran mobile menarik semakin banyak perhatian di arus pembelajaran digital. Evolusi penggunaan manajemen pengetahuan memainkan peranan penting untuk meningkatkan skil penyelesaian masalah (problem solving). Baru – baru ini, pendekatan inovatif untuk mengintegrasikan manajemen pengetahuan ke dalam aktivitas pengajaran telah diabaikan. Ini adalah studi pertama yang focus pada desain suatu system mobile manajemen pengetahuan yang mendorong pelajar untuk mendapatkan, menyimpan, membagi, menerapkan, dan menciptakan pengetahuan. Ketika pelajar menggunakan perangkat mobile yang berbeda – beda untuk belajar, layar yang lebih lebar memiliki kinerja yang lebih baik daripada layar yang lebih kecil dalam hal kinerja tugas dan kualitas kerja system. Dianalisa dengan prestasi belajar, kelompok percobaan memiliki efek yang cukup sig
Good day! I am Karin Rizky Irminanda, a student of Universitas Indonesia, in Depok. I am currently taking Information Systems Course and I have a lot of English journals that I translate into Bahasa. So maybe I will share some of my translated journals and reviews for my fellow Indonesian friends to learn easier! Feel free to come and leave some comments. Share knowledge with each other because sharing is caring ;) See ya!

Empirical Research on a Model to Measure End-user Satisfaction with the Quality of Database Search Results

Abstrak Kami membangun suatu model pengguna akhir untuk mengukur kepuasan pengguna dengan kualitas hasil pencarian database, menggunakan teori kepuasan pelanggan sebagai ukurannya. Kami menginvestigasi kepuasan pengguna dan menganalisa factor kunci yang mempengaruhi kepuasan pengguna. Hasil menunjukkan bahwa persepsi nilai pengguna akhir adalah factor kunci dari semua factor – factor berbeda yang berdampak pada kepuasan terhadap kualitas. Pengguna bersedia melakukan usaha lebih untuk memperoleh kualitas data yang lebih baik. Pengguna cenderung mengevaluasi kepuasan mereka dari sudut pandang permintaan dan pengembang database harus perorientasikan pengguna untuk meningkatkan level kepuasan akan data pada database. Source: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S009913331300164X